Dari sekian banyak
informasi yang ada tentang kematian Hitler, tidak ada satupun yang dapat
menyebutkan secara pasti apa penyebab kematian sang diktator Nazi ini.
Bagaimanakah
sebenarnya akhir dari petualangan Hitler itu? Benarkah Hitler bersama istrinya
Eva Braun bunuh diri setelah minum racun sianida?
Lantas bagaimanakah hasil otopsi pihak Amerika ketika tengkorak Hitler dipamerkan pada tahun 2000 lalu, yang ternyata adalah tengkorak wanita? Dimanakah sebenarnya keberadaan Hitler setelah jatuhnya Berlin di tangan sekutu?
Beberapa
Versi Tentang Kematiannya
Versi yang paling
populer menyebutkan bahwa Hitler tewas bunuh diri dengan cara menembak dirinya
sendiri dan minum racun sianida pada 30 April 1945, saat Jerman diduduki oleh
Uni Soviet.
Meski sejumlah ahli
sejarah ragu Hitler menembak dirinya, dan menduga hal itu hanyalah propaganda
Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan.
Namun, lubang pada
potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu
dipamerkan di Moskow tahun 2000. Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang
ini masih diselimuti misteri.
Dapat dijumpai
penjelasan tentang penyebab dan kapan Hitler mati dari beberapa versi. Ada
kematian versi Jerman, versi Rusia, dan versi para peneliti atau ilmuwan.
Versi
Jerman,
seperti yang diceritakan oleh Flegel, salah satu perawat Hitler dan petinggi
Nazi lainnya saat di dalam bunker.
Versi
Rusia,
yang dinyatakan oleh seorang pejabat tinggi dinas rahasia Rusia, KGB, yang
mengklaim, bahwa Adolf Hitler mengakhiri hidupnya tidak dengan menembak dirinya
sendiri, tetapi dengan meminum racun sianida.
Seperti yang
dinyatakan oleh Letnan Jenderal Vasily Khristoforov, staf arsip untuk dinas
keamanan FSB Rusia, “Paramedia
militer Uni Soviet kala itu telah memastikan bahwa Hitler dan Eva Braun tewas
setelah minim racun sianida pada 30 April 1945.”
Versi
para ilmuwan,
terakhir adalah menurut pendapat umum dalam hal ini diwakili oleh para ilmuwan.
Sudah lama sebenarnya para ilmuwan dan ahli sejarah menyatakan bahwa potongan
tengkorak yang telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan
selama ini disimpan intelijen Soviet itu akan menjadi bukti yang meyakinkan
bahwa menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil sianida pada 30 April
1945.
Akhirnya dilakukan
analisis DNA terhadap potongan tengkorak itu oleh peneliti Amerika, dan mereka
menyatakan, “kami
tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan
40 tahun,” kata ahli arkelogi Nick Bellantoni dari Universitas
Connecticut, AS, dikutip dari Dailymail.
“Tulang itu kelihatan
sangat tipis, tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan
di mana lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang
yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun.“
Dengan adanya hasil
tes DNA tersebut, berarti sejarah kematian Hitler menjadi sebuah misteri
kembali, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kembali
kemungkinan-kemungkinan lain tentang kematian Hitler, seperti mungkin saja
Hitler tidak mati dalam bunker.
Sekilas
Tentang Adolf Hitler
Mengenai masa kecil,
masa remaja, sampai dengan ketika menjadi seorang diktator, Hitler kecil adalah
seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan mengenggap
perilakunya yang “antisosial” sebagai sebuah kutukan.
Ayahnya seorang yang
keras dalam mendidik anak, sedang ibunya (Klara) sangat baik kepadanya. Masa
kecil yang diliputi dengan kebencian dari ayahnya inilah yang memberikan andil
besar dalam pembentukan mental dan kejiwaan Hitler saat dewasa.
Ketika hidupnya
sulit, Perang Dunia 1 pun pecah. Tanpa ragu-ragu Hitler mendaftar menjadi
tentara dengan pangkat Kopral, bertugas di medan perang di barisan paling
depan. Kecewa dengan kekalahan Jerman di Perang Dunia 1, dan melihat negara dan
rakyatnya yang sengsara dan kelaparan, Hitler pun masuk menjadi Anggota Partai
Buruh yang kemudian menjadi NSDAP (National
Socialistische Deutsche Arbeiter Partei).
Surat
Izin Masuk dr Poch
Tahun 1920, Hitler
menjadi Kepala Bagian Propaganda, disinilah terlihat bakat Hitler di bidang
pidato dan agitasi.
Satu tahun kemudian,
1921, akhirnya Hitler menjadi ketua partai.
Akhirnya pada tahun
1962 Hitler mendapatkan wewenang mutlak dari partainya.
Dan Hitler adalah
seorang orator ulung ”singa podium”, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa
pendengarnya.
Hitler adalah
politikus handal dan berhasil membangun pencitraan yang sukses melalui
propaganda. Ia berhasil membangun opini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang
sukses melalui propaganda.
Ia berhasil membangun
opini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang ditakuti. Ia juga berhasil membangun
opini sebagai fuhrer atau pemimpin yang dapat dipercaya rakyatnya, membawa
bangsanya ke puncak kejayaan.
Bukti-Bukti
Hitler di Indonesia
Bagaimana caranya
Hitler sampai ke Indonesia? bisa menjadi WNI? Bagaimana dia bekerja menjadi
seorang dokter di Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar? dan sampai dengan pertemuan
Hitler dengan seorang wanita sunda yang akhirnya menjadi istrinya?
Juga tentang
kesaksian dr Sosro Husodo saat bertemu dengan Hitler ketika di Sumbawa Besar.
Dan semuanya dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung serta foto-foto yang
akurat.
Hitler yang terkenal
sangat bengis di abad ke 20, ternyata bersembunyi di Indonesia sejak tahun 1954
sampai dengan tahun 1970, yang kemudian tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet,
Inggris dan Prancis) yang selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang
terus-menerus mengejar para tokoh Nazi.
Pada tahun 1954 Adolf
Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, dr Poch.
Pada awalnya dr Poch
tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa
Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa
Besar.
Seluruh penduduk
pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini, yang di panggil dengan julukan “dokter Jerman”.
Salah satu
peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari 1970 di Surabaya,
yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9×16 cm dengan tebal 44 cm.
Di dalam buku itu
tertulis puluhan address
book teman-teman dan kolega Hitler yang sama, seperti yang ada
di sejarah Eropa. Begitu pula tulisan tangan yang dibuatnya dibuku-buku
tersebut sangat identik dan mirip dengan tulisan tangan Hitler.
Buku ini mempunyai
arti yang sangat besar, karena merupakan salah satu bukti otentik yang
menyatakan bahwa “dr
Poch” adalah dewa-Nazi, Adolf Hitler.
Surat
Izin Mengemudi dr Poch saat tinggal di Sumbawa Besar
Kemudian Hitler
bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang sedang menggembara ke
Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler.
Tidak lama setelah dr
Poch melamar Sulaesih, beliau memeluk
agama Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor
Agama di Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya
menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Aries Zulkarnaen,
salah satu saksi keberadaan dr Poch pada tahun 2010 lalu mengatakan dokter itu
punya dua kepribadian yang bertolak belakang, pemarah namun sering bercanda
dengan warga.
“Dia pemarah, banyak
memberi resep dengan mulut [menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang tanya
lagi, dia bilang, kan sudah
saya bilang,” kata Aries.
Poch juga akan marah
jika pasiennya menyebut penyakit yang mereka derita. “Apa kamu dokter?,” kata
Aries, menirukan gertakan yang sering diucapkan Poch.
Adolf
Hitler (kanan) saat berusia 75 thn di Sumbawa Besar
Ditambahkan Aries,
Poch yang dia kenal juga humoris. “Nggak takut
guyon dengan masyarakat,” kata dia.
Yang paling menonjol
dari Poch, ungkap Aries, adalah caranya menyetir mobil Jeep kap terbukanya.
“Jalan-jalan di
Sumbawa dulu belum bagus, tapi dia menyetir dengan satu jari. Luar biasa,” kata
Aries. “Itu tanda-tanda dia mantan tentara,” tambah Aries.
Adolf
Hitler saat berusia 78 thn, dengan postur tubuhnya yang agak bongkok
Meski tak pernah
menyangka bahwa Poch adalah Hitler, Aries mengaku masyarakat memperkirakan dia
mantan tentara Nazi.
“Dia sangat enerjik,
kelihatan sekali tentaranya. Warga saat itu sudah mengira dia mantan tentara
NAZI,” jelas dia.
Sebelumnya, di Harian
Pikiran Rakyat pada tahun 1983 terdapat sebuah artikel tentang Hitler.
Penulisnya bernama dr Sosrohusodo, dokter lulusan Universitas Indonesia yang
pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama ‘Hope’ di Sumbawa
Besar.
Dr Sosrohusodo
menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch
di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit
terbesar di pulau tersebut. Orang itu diduga Hitler.
Bukti-bukti yang
diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal.
Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Foto
saat Dr Poch menikah dengan Sulaesih
Kemudian tangannya,
kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya
kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul.
Kondisi ini diyakini
mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya, yang ditemukan di sejumlah buku
biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga
Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo,
dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi
untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.
Kutipan
Surat Perkawinan Campuran dr Poch dan Sulaesih dari Catatan Sipil
Sosro mengaku pernah
memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala
ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, “ini
terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels
mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali.”
Goebbels yang disebut
istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal
loyal dengan Hilter.
Kata Sosro, istri
Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya ‘Dolf’, yang
diduga kependekan dari Adolf Hitler.
Hitler
Mati di Indonesia
Pengakuan Hitler
kepada istrinya yang berasal dari Indonesia, Sulaesih, bahwa dia adalah memang
Hitler yang sebenarnya, Der
Fuhrer. Apa saja kegiatan Hitler sebelum dia meninggal?.
Terdapat pernyataan
Stanlin, bahwa yang tewas di dalam bunker di Jerman bukanlah Hitler asli. Dan
dibagian akhir ini menceritakan bagaimana akhirnya sang diktator itu meninggal
di Indonesia.
Selama ini kematian
Hitler memang sangat misterius, karena tidak ada saksi yang dapat menunjukkan
dimana mayat Hitler ataupun mayat Eva Braun, istri terakhirnya pada saat di
Eropa.
Di Konferensi Postdam
tahun 1945, Stanlin menyatakan bahwa mayat Hitler dan Eva Braun tidak
ditemukan. Stanlin menduga, dewa Nazi ini lolos dan melarikan diri ke Spanyol
atau Amerika Latin.
Dan tak berapa lama
ada kabar yang mengatakan Hitler kabur menggunakan kapal selam ke sebuah pulau.
Tapi tidak ada yang tahu pulau apa dan dimana.
Dunia internasional
sama sekali tidak menyadarinya bahwa seorang pemimpin Nazi yangn sangat kejam
itu bersembunyi dengan aman di Sumbawa Besar, sampai meninggal di Surabaya dan
dimakamkan di pemakaman umum muslim di Ngagel.
Penutup
Kematian Diktator
Jerman, Adolf Hitler yang diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker, pada
tanggal 30 April 1945 di Berlin, tetap masih dipertanyakan dan menjadi misteri.
Indocropcircles
- Pada akhir bulan Maret 2012 lalu mencoba membuktikan dengan mencari makam
tersebut dan ternyata memang ada. Pada saat mendekati makam, pagar yang
melingkarinya dipenuhi oleh jemuran, lalu ada seorang nenek yang memindahkan
jemuran-jemuran tersebut. Kini, makam tersebut dirawat oleh seorang nenek yang
menjaganya dan meneruskannya dari suami sang nenek yang lebih dahulu telah
merawat makam tersebut selama puluhan tahun, yang kini sudah meninggal. Si
nenek kini menggantikannya dan ia menceritakan bahwa makam tersebut adalah
seorang Jerman dan mulai banyak orang berdatangan dari dalam dan luar negeri.
Sang nenek sempat bertanya,"Apakah makam ini akan dipindahkan?" Saya
jawab,"Tidak nek, tak ada orang yang akan memindahkan makam ini."
Sang nenek pun tersenyum. (icc.wp.com)
Siapa yang
menyaksikan peristiwa di bunker saat Hitler bunuh diri? Tidak ada, sumber
cerita tersebut hanya dari mulut ke mulut. Dan pada saat itu, walaupun tidak
ada saksi dan bukti yang jelas, pihak sekutu tetap mengumumkan secara resmi
bahwa Hitler dan istri, Eva Braun telah meninggal.
Kebanyakan bekas
tentara Nazi pindah dan kabur ke negara-negara di daerah Amerika Selatan
seperti Brasil dan Argentina.
Sedangkan Hitler
kabur bukannya ke negara Amerika Selatan, melainkan ke Indonesia lewat Italia,
ia memilih Indonesia karena sejak dulu Indonesia tidak ada hubungan diplomatik
dengan Israel. Selain itu pada masa lalu di zaman kepemimpinan Soekarno,
Indonesia sangat tidak menyukai imperialisme yang dipelopori oleh Inggris dan
Amerika.
Memang selama ini
Hitler diduga kuat melarikan diri ke suatu negeri di selatan. Salah satu lokasi
yang disebut-sebut sebagai tempat persembunyiannya adalah Indonesia, yang
diyakini juga oleh Prof. Arysio Santos (Pakar Fisika Nuklir dan Geolog Brazil) sebagai
‘Atlantis yang hilang’.
Legenda Atlantis
dekat dengan agama Nazi, oleh sebab itu sejak lama Hitler memang mencarinya. Di
Indonesia pula, Madame Blavatsky yaitu Guru Okultis Hitler, juga tinggal di
Indonesia. Namanya dulu diabadikan sebagai nama jalan, kini diganti menjadi
Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, di mana Loji Freemason ‘Bintang
Timur’ pernah berdiri.
Ditambah lagi dengan
adanya sebuah makam misterius di Surabaya diyakini sebagai makam Adolf Hitler.
Berbagai petunjuk memang mengarah ke sana. Terlebih Brandenburgers Codex,
sebuah manuskrip berbahasa Jerman kuno, ditemukan dan mengindikasikan jika
Hitler memang melarikan diri ke Indonesia.
Jadi, bukan tidak
mungkin Hitler mati di Indonesia. Karena Indonesia dianggap tempat yang aman,
bagi Hitler. Silahkan siapa pun untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya. (Ir KGPH Soeryo
Goeritno, Msc.,Penulis Buku/icc.wp.com/dan berbagai sumber lain)